Assalamualaikum...
"Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri dan bertasbihlah kepadaNya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (fajar)." (52:48-49)
DALAM KITAB Al Akhlaq Al Islamiyyah Lin Nasyi'in ada sebuah kisah yang indah menggetarkan jiwa. Kisah ini terjadi di tanah Syam. Kisah yang banyak disebut dari mulut ke mulut sampai abad ini.
Ini adalah kisah ketakwaan seorang pemuda. Seorang pemuda yang bekerja sebagai penjual kain keliling. Ia berkeliling dari satu daerah ke daerah. Dari satu kawasan ke kawasan lain. Dari lorong ke lorong.. Dari rumah ke rumah. Ia berkeliling sambil memanggul kain dagangannya. Akhirnya masyarakat mengenalnya sebagai Si Penjual Kain Keliling.
Diantara kelebihan pemuda ini adalah postur tubuhnya yang gagah. Kulitnya yang putih. Wajahnya yang mempesona. Dan keramahannya yang luar biasa. Sehingga siapapun yang melihatnya akan terpesona karenanya. Itulah karunia Allah yang dianugerahkan kepadanya.
Suatu hari ia lewat di jalan-jalan dan seorang wanita telah memanggilnya dan memintanya untuk masuk ke dalam rumah, apabila pemuda itu masuk ke dalam rumah maka wanita itu terus mengunci pintu. Terkejut dengan perbuatan wanita tersebut, pemuda itu mengingatkanya dengan Allah dan azab yang pedih..
Tapi sia-sia.. Amarah wanita itu semakin bertambah. Wanita itu menyatakan betapa ia ingin melepaskan perasaan rindu dendamnya yang terpendam sejak sekian lama terhadap lelaki tersebut.
Wanita itu berkata pada pemuda penjual kain: “Jika anda tidak melakukan apa yang aku perintahkan pada kamu nescaya aku akan menjerit minta tolong. Aku akan beritahu kepada semua orang bahawa kamu menceroboh masuk dan memaksa ku melakukan perkara sumbang. Sudah tentu orang akan mempercayai kata-kataku ini.”
Melihat sikap wanita itu yang nekad. Pemuda itu menyuruhnya pergi bersiap-siap dan ia minta izin untuk masuk ke bilik air dengan alasan kononya ia juga ingin mempersiapkan diri. Apabila masuk ke bilik air, tubuh pemuda itu dengan sendiri rasa gementar daripada rasa takut dan jatuh dalam lumpur dosa dan tiba-tiba timbul dalam fikirannya satu jalan keluar.
Pemuda itu pun buang air besar dan ia lumurkan seluruh badan dengan najisnya sendiri. Sambil menangis ia berkata: “Daripada aku terjerumus dalam najis dosa dan kemurkaan Allah maka lebih baik aku lumurkan diriku dengan najis dunia yang busuk ini.”
Apabila pemuda itu keluar dari bilik mandi, ia dapati wanita itu sudah menunggunya. Ia melihat sendiri betapa terperanjatnya wanita itu dan wanita itu merasa sangat merasa jijik dengan keadaannya. Lalu wanita itu menjerit marah dan menyuruh pemuda itu keluar dari rumahnya dengan segera.
Lepaslah si pemuda dari dugaan yang amat berat. Dalam perjalanan pulang ia terdengar azan berkumandang.Ia terus balik ke rumah membersihkan diri. Dan dengan perasaan malu dengan bauan yang tak enak pada tubuhnya ia terus melangkahkan kakinya ke masjid.
Setelah selesai solat, pemuda itu menjadi panik apabila semua mata para jemaah tertumpu ke arahnya. Dalam keadaan tersipu-sipu ia mohon maaf. Apabila ia ingin beredar, jemaah masjid mengerumuninya dan bertanya kepadanya dari mana ia mendapat bauan yang sangat wangi itu. Semua ahli jemaah dapat mencium bauan kasturi yang semerbak harumannya..
Dikatakan bahawa bauan itu kekal dalam diri pemuda itu sampai akhir ajalnya. Ia di kenali dengan panggilan Abu Bakar “Al Miski” bermaksud Pemuda Kasturi..
Ingatlah, apabila seseorang melakukan zina ia terjerumus dalam najis dosa yang amat jijik di sisi Allah. Tapi sebelum itu, apabila hatimu tergerak untuk melakukan zina, ia sudah terlebih dahulu terpalit noda walaupun kamu tidak melakukannya. Itulah zina hati namanya. ^_^
terima kasih atas perkongsian ini..nice entry..:)
ReplyDelete@Apple Pearl Assalam, sama2...hehehe
ReplyDelete